Pages

Jul 7, 2018

[BOOK] Supernova: Gelombang

[SPOILER] Review & Sinopsis: Supernova - Gelombang by Dee Lestari


Hai, fellas.
Hari ini, gue akan membawakan review mengenai salah satu buku dari buku novel serial Supernova karangan Dee Lestari.
Lambang Gelombang

Gelombang merupakan buku kelima dari serial Supernova, yang berarti buku ini merupakan buku seri kedua terakhir. Bila kisah-kisah dalam seri Supernova sebelumnya bagaikan kertas-kertas yang terpisah satu sama lain (walaupun masih terdapat setitik kisah yang menjadi benang merah penghubung di antaranya), maka seri Gelombang ini dapat dikatakan sebagai klip penyatu kertas-kertas tersebut. Dari seri Gelombang inilah konflik utama serial Supernova mulai terlihat. Serpihan-serpihan kisah yang bila sebelumnya terlihat saling tidak terhubung pun mulai mengerucut dalam seri Gelombang ini.

Gelombang merupakan salah satu seri dari Supernova yang sinopsisnya diangkat ke dalam bentuk video trailer.
Ketika gue pertama kali menonton video trailer ini, hal pertama yang langsung terlintas di benak adalah "Wah, seri Gelombang sepertinya akan menjadi seri bergenre mistis atau horror".
Namun, setelah gue membaca Gelombang, ternyata alur ceritanya berbeda dari ekspektasi gue; dalam artian ke arah yang positif. Memang terdapat beberapa unsur mistis dalam cerita, namun gue nggak serta-merta menganggap hal tersebut sebagai hal yang 100% berbau mistis. Menurut gue, justru nilai mistis ini merupakan bentuk akar kebudayaan yang berusaha ditonjolkan oleh Dee Lestari. Ternyata, seri Gelombang ini tidak semenyeramkan yang saya bayangkan sebelumnya, walaupun memang ada sisi-sisi yang membuat bulu kuduk meremang.

Seri Gelombang diawali dari perjalanan Gio di Peru untuk mencari Diva yang hilang. Ya, mungkin nama Gio tidak asing karena karakter ini muncul pada seri-seri sebelumnya. Bisa dibilang, karakter Gio adalah karakter yang 'mungkin' menjadi benang merah dalam serial Supernova karena karakternya selalu muncul pada beberapa buku sebelumnya. Dalam seri Gelombang, dikisahkan bahwa Gio pada akhirnya menyerah mencari Diva, cinta pertamanya, yang tak kunjung ditemukan. Namun, ketika ia hendak memutuskan untuk kembali ke Jakarta, tiba-tiba ada seorang pria misterius yang mendatanginya dan memberikan dua buah batu berukir kepadanya. Sekilas, Gio merasa tak asing dengan batu tersebut.

Kisah Gio berakhir dengan munculnya kisah dari Alfa Sagala, seorang anak bungsu dari boru Sagala. Alfa memiliki nama asli Thomas Alfa Edison, dan biasa dipanggil Ichon di kampungnya. Alfa memiliki dua kakak laki-laki, yaitu Eten (Albert Einstein) dan Uton (Sir Isaac Newton). Keluarga Sagala merupakan salah satu keluarga yang menetap di Sianjur Mula-Mula, Sumatera Utara. Konflik berawal dari hal yang sederhana, yaitu kedatangan seorang pejabat yang kembali ke kampungnya (Sianjur Mula-Mula) untuk meminta restu para leluhur agar dapat mendapatkan jabatan politik dengan cara mengadakan upacara pemanggilan arwah leluhur. Pada saat upacara tersebut dijalankan, Alfa dan keluarganya berlindung di rumahnya. Namun, Alfa melihat suatu sosok hitam dengan mata kuning yang melihatnya di sudut ruangan, setelah itu Alfa tak sadarkan diri.
Setelah upacara tersebut, Alfa kerap dihantui oleh mimpi buruk setiap malam. Namun, anehnya mimpi buruk tersebut terulang terus setiap harinya, yaitu Alfa sedang berjalan sambil menandai dinding-dinding tinggi yang dilaluinya dengan kapur, lalu tiba-tiba ada sosok hitam besar dan bermata kuning muncul, yaitu Si Jaka Portibi. Dalam mimpi tersebut, Alfa selalu merasa ia sesak dan hampir mati karena dibunuh oleh Si Jaka Portibi.
Tak hanya sampai di situ saja. Setelah upacara usai, beberapa orang pintar di kampung mulai mencari Alfa karena menurut kesaksian Nai Gomgom, beliau melihat sosok Raja Uti yang masuk ke  dalam rumah Alfa. Mereka percaya bahwa Alfa bukan merupakan anak biasa, Alfa merupakan anak terpilih di dunia ini.
Beberapa orang berilmu mulai meraih Alfa dan merebutnya untuk dijadikan anak didiknya, salah satunya adalah Ompu Togu Urat. Tak hanya Ompu Togu Urat yang berasal dari dalam kampung, namun orang berilmu dari luar kampung pun datang dari jauh untuk mencari Alfa, yaitu Ompu Ronggur (yang kemudian baru diketahui bahwa beliau adalah adik kandung dari Ompu Togu Urat). Mulanya, Alfa mengira Ompu Ronggur adalah orang jahat karena dipengaruhi Ompu Togu Urat. Namun, sayangnya Ompu Togu Urat akhirnya mengkhianati Alfa dan mencoba membunuhnya di atas danau. Pertarungan pun dimenangkan oleh Alfa dan Ompu Togu Urat yang tewas tenggelam. Setelah berhasil selamat, Ompu Ronggur menghampiri Alfa dan memberikannya dua buah batu berukirr simbol (saya rasa ini adalah simbol gelombang dan kacang almond seperti yang didapatkan oleh Gio di Peru juga).
Karakter Ompu Togu Urat awalnya dipetakan sebagai karakter guru besar, mentor, seseorang yang bijak. Bila dalam satu siklus Hero's Journey dari Joseph Campbell, Ompu Togu Urat berperan sebagai mentor dari pemeran utama. Namun, sebuah plot twist pertama muncul. Di balik perannya yang seharusnya membimbing Alfa, Ompu Togu Urat ternyata memiliki niat untuk membunuh Alfa. Sementara, karakter Ompu Ronggur yang mulanya kemunculannya dianggap mencurigakan justru merupakan penolong bagi Alfa.

. 
Setelah Alfa hampir dibunuh, akhirnya keluarga Sagala merantau ke Jakarta. Mereka semua menetap di Jakarta sampai Alfa berada di kelas SMA. Hingga suatu hari, ada seseorang yang bernama Amang Gultom datang dan menawarkan Eten untuk bekerja di Amerika. Namun, Eten menolak karena takut. Akhirnya, Alfa-lah yang memberanikan diri menggantikan kakaknya untuk merantau ke Amerika.
Setelah tiba di bandara pada hari keberangkatan ke Amerika, ternyata Alfa baru menyadari bahwa bukan hanya dia sendiri yang akan dikirim ke Amerika, melainkan beberapa anak muda lain. Dari sanalah Alfa baru menyadari adanya kejanggalan dalam perjalanannya.
Ternyata, Amang Gultom merupakan agent imigran gelap yang mengirimkan migran-migran dari Indonesia ke Amerika.
Kehidupan Alfa di Amerika jauh dari kata sejahtera. Ia menetap di salah satu flat di Hoboken sebagai migran gelap. Di sana, ia mempelajari bahasa-bahasa lain demi membebaskan dirinya dari geng preman multinasional yang selalu menyergapnya setiap ia keluar-masuk flat. Namun, ada salah satu geng yang kerap dijauhi oleh Alfa, yaitu geng Meksiko, dengan ketuanya yang bernama Rodrigo. Konon, keluarga Rodrigo-lah yang memiliki tanah flat tempat Alfa menetap. Amang Gultom menghilang setelah Alfa menetap di tempat ini, sehingga Rodrigo terus menagih uang sewa penginapan kepada Alfa.
Alfa tinggal di unit flat bersama keluarga Amagunda. Namun, sayangnya kedua anak Amagunda tidak menyukai Alfa dan berusaha untuk mengusir Alfa dari tempat tinggal mereka.
Namun, beruntungnya Alfa memiliki dua sahabat, yaitu Troy (murid les privat Alfa) dan Carlos (adik Rodrigo). Rodrigo sering mengancam Alfa untuk mendidik Carlos dengan benar agar Carlos dapat masuk ke perguruan tinggi.
Pada akhirnya, Alfa, Carlos, dan Troy berhasil diterima beasiswa di perguruan tinggi yang sama. Rodrigo pun sangat berterima kasih pada Alfa dan bahkan ia melindungi Alfa dari petugas imigrasi yang sedang patroli di flat tersebut sebagai wujud terima kasihnya pada Alfa.
Di sini, plot twist juga terjadi. Yaitu, di mana karakter Amang Gultom yang pada awalnya muncul sebagai penyalur pekerja ke Amerika, ternyata merupakan sosok agent penyalur imigran gelap. Menurut gue, bagian ini cukup realistis karena hal ini merupakan hal yang jarang diangkat secara umum, namun sebenarnya cukup sering terjadi di sekitar kita. Di sini juga diperjelas mengenai tantangan yang didapatkan Alfa selama menjalani perjalanan myth di Amerika. Walaupun ditekan oleh kedua anak Amagunda dan Rodrigo dalam waktu bersamaan, namun pada akhirnya Alfa berhasil menjadi pahlawan saat ia berhasil membantu Carlos masuk ke perguruan tinggi.
.
Alfa akhirnya berkuliah dan menarik perhatian seorang dosen tamu dari Wall Street, sehingga akhirnya Alfa mendapatkan pekerjaan untuk magang di Wall Street.
Dee pun memberikan tantangan baru lagi untuk karakter Alfa, yaitu saat Alfa dilema bekerja di Wall Street tanpa mengungkapkan identitasnya sebagai imigran ilegal atau mengakui identitasnya dan beresiko ditendang dari Wall Street. Di sini terjadi pergolakan batin Alfa yang akhirnya memperkuat citra karakter Alfa. Walaupun, pada akhirnya Alfa mengakuinya dan dibiarkan bekerja di Wall Street karena potensinya.

Setelah lulus dari bangku perkuliahan, Alfa pun ditarik untuk bekerja di Wall Street. Urusan administrasi status kewarganegaraannya pun telah diurus oleh staff Wall Street. Pada akhirnya, Alfa menjadi imigran legal dan mendapatkan visa legal.
Pada bagian ini, gue pribadi merasa agak kurang dengan pencapaian status legal Alfa. Hal ini dikarenakan sedari awal Alfa berada di Amerika, ditekankan bahwa konflik Alfa selalu berkaitan dengan statusnya sebagai imigran ilegal. Namun, pada akhirnya status itu dapat diraih Alfa dengan mudah saat ia bekerja di Wall Street. Memang tidak salah, namun terkesan adanya ketidakseimbangan antara cara Alfa mendapatkan status yang tidak sebanding dengan konflik yang sempat terjadi akibat statusnya yang masih ilegal tersebut.
.
Prestasi yang didapatkan oleh Alfa tak terlepas dari jadwal tidur Alfa yang hanya 2-3 jam per hari. Alfa mempraktekkan sistem tidur pendek agar ia dapat terhindar dari mimpi buruk mengenai si Jaka Portibi yang sering menghantuinya sejak dahulu. Hingga akhirnya Alfa bertemu dengan sosok perempuan misterius yang bernama Ishtar Summer. Sosok inilah yang mampu membuat Alfa tertidur lelap dan memimpikan Si Jaka Portibi lagi. Ia terbangun dengan perasaan sesak lagi. Alfa merasa bahwa nyawanya dapat sewaktu-waktu melayang karena mimpinya.
Saya mengingat bahwa perempuan ini sempat muncul di buku seri kedua Supernova, yaitu Akar. Kemunculan karakter Ishtar di Akar cukup kuat, padahal perannya hanya sebagai salah satu pelanggan tattoo Bodhi saat itu. Namun, keberadaan Ishtar di sini cukup mengejutkan dan patut diapresiasi.
Seperti pembaca pada umumnya, gue pun juga mengharapkan setidaknya ada percikan-percikan cinta dalam cerita. Saat gue membaca Akar, gue berharap Ishtar memiliki percikan cinta dengan Bodhi karena ia merupakan karakter perempuan yang cukup kuat dalam buku Akar. Namun, gue nggak menyangka bahwa peran Ishtar akan muncul lagi di seri Gelombang dan justru terlibat percintaan dengan Alfa.
.
Sosok Ishtar sepertinya cukup misterius sehingga ia muncul kembali di mimpi Alfa dan hal ini membuat Alfa mencarinya ke manapun. Namun, hasil pencarian selalu nihil karena tak ada yang dapat menemukan siapa Ishtar itu.
Alfa akhirnya bertemu dengan seorang dokter pecinta lolipop bernama Nicky yang kebetulan bekerja pada dr. Colin di sebuah klinik yang khusus menangani masalah insomnia, Somniverse. dr. Colin dan Nicky mengakui bahwa kasus Alfa tidak seperti kasus yang pernah mereka tangani sebelumnya karena dalam pemantauan, saat Alfa tidur, tangan Alfa refleks memindahkan bantal dan menutupi wajahnya sendiri. Alfa memunculkan gerakan yang membunuh dirinya sendiri ketika ia sedang tidur. Maka, dr. Colin pun merekomendasikan Alfa untuk membaca buku dari Dr. Kalden Sakya, seorang penulis buku mengenai alam bawah sadar dari Tibet yang dikabarkan menghilang 5 tahun terakhir. Anehnya, Alfa merasa ia memiliki ketertarikan dengan penulis buku tersebut karena buku tersebut seakan-akan menjawab kegelisahannya selama ini.
Dalam Somniverse, Alfa pun diajarkan untuk mengendalikan mimpinya selama tidur. Hal ini berarti Alfa harus melatih dirinya sendiri mengendalikan mimpi dengan cara tidur, yang berarti nyawanya dapat terancam sewaktu-waktu karena setiap ia tidur, ia pasti bertemu dengan sosok Si Jaka Portibi yang ingin membunuhnya.
Namun, pada suatu malam Alfa bermimpi berada di suatu wilayah hijau dengan rumah-rumah kecil yang di atasnya terdapat lambang masing-masing. Alfa melihat rumah di paling ujung, memiliki lambang gelombang di atasnya. Entah mengapa, Alfa merasa rumah itu adalah miliknya. Namun, saat ia hendak berjalan menuju ke sana, ia dihentikan oleh sosok perempuan yang mengaku sebagai Bintang Jatuh! Bintang Jatuh mengatakan bahwa Alfa sedang berada di wilayah yang bernama Asko, namun ilmu yang dimiliki Alfa masih belum dapat membuatnya memasuki rumah itu. Akhirnya, Alfa menanyakan mengenai mimpinya kepada Bintang Jatuh dan belakangan bahwa mimpi buruknya sedari kecil yang berlatar tembok tinggi tersebut merupakan wilayah yang bernama Antarabhava.
Di sini gue mengakui sekali lagi kecerdikan Dee dalam menghadirkan karakter Diva. Diva muncul kembali di dalam dimensi mimpi Alfa. Karena kemunculannya, gue jadi beranggapan bahwa Diva juga memiliki kendali akan alam yang bernama Asko ini dan bahwa Asko bukan hanya sekedar mimpi Alfa saja. Gue pun mulai mengerti bahwa alur cerita Supernova ini mungkin akan diarahkan kepada perpindahan dimensi; mengingat pada seri pertama Supernova (Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh), Reuben dan Dimas mengatakan bahwa mereka akan membuat cerita antar-dimensi dan ilmu pengetahuan.
.
Setelah memimpikan Diva, Alfa menceritakan mengenai mimpinya kepada Nicky dan dr. Colin, namun mereka tidak mengerti. Hingga akhirnya, Alfa pun memutuskan untuk pergi ke Tibet agar dapat bertemu dengan dr. Kalden. Sebelum pergi, Carlos mengatakan bahwa Rodrigo sekarang bekerja sebagai detektif dan ia bersedia membantu Alfa untuk mencari sosok Ishtar. Alfa mulanya tak yakin, namun akhirnya ia mempercayakan kasus pencarian Ishtar pada Rodrigo. Alfa pun meminta sahabatnya untuk mencari jasa sketsa wajah yang dapat menggambar wajah Ishtar dari deskripsi yang diberikan oleh Alfa. Akhirnya, Alfa pun mendapatkan sketsa wajah Ishtar tersebut.
Di sini gue juga sempat skeptis dengan Rodrigo, apalagi pada masa lalu ia memiliki sejarah yang tidak bersahabat dengan Alfa. Gue pikir ini akan menjadi plot twist selanjutnya, bahwa Rodrigo bisa jadi mengkhianati Alfa dalam pencariannya. Namun, sekali lagi dugaan gue tidak terbuktikan karena ternyata peran Rodrigo sebagai detektif ini tidak benar-benar ditekankan dalam bagian ini. Hanya sebagai pemanis cerita saja.
Hal ini cukup baik, walaupun gue  terkejut karena Dee menggunakan karakter Rodrigo sebagai detektif. Namun, hal ini baik agar tidak ada penambahan karakter yang tidak perlu lagi. Karena, cerita yang terlalu banyak karakternya akan membuat pembaca kurang fokus. Saya mengapresiasi jalan pikiran Dee untuk menghadirkan kembali Rodrigo sebagai sosok detektif daripada orang baru yang menjadi detektif.
.
Alfa akhirnya tiba di Tibet bersama dengan Nicky yang memaksa untuk mengikutinya karena ia adalah pasien Nicky. Namun, ketika tiba di Tibet, Nicky sakit sehingga ia pun terpaksa harus menetap di dalam hotel, sementara Alfa yang akan melanjutkan perjalanan bersama dengan tour guide-nya, Pemba, untuk mencari dr. Kalden. Alfa juga mulanya merasa sakit di belakang kepalanya, namun ia pikir ini akibat dari tipisnya oksigen di Tibet.
Pencarian Alfa awalnya nihil karena dr. Kalden terakhir terlihat 5 tahun yang lalu. Alfa pun putus asa dan kemudian berhenti di sebuah kedai. Namun, tiba-tiba Alfa disuguhkan minuman dan makanan di kedai tersebut. Sang pemilik kedai mengatakan bahwa ia telah lama menunggu Alfa dan bahwa ini adalah makanan yang dipesan oleh Alfa. Padahal, Alfa sendiri merasa tidak pernah ke Tibet sebelumnya. Akhirnya, Alfa pun memutuskan untuk membeli cinderamata untuk dibawanya ke Amerika lagi. Namun, saat sedang membeli cinderamata, tiba-tiba ada seorang anak kecil yang mencuri dua batu (yang sempat diberikan oleh Ompu Ronggur) dari saku Alfa. Alfa mengejar anak tersebut dan tibalah ia di suatu gang. Alfa menemukan kapur dan ia pun menandai dinding-dinding tersebut dengan kapur agar dapat menemukan jalan. Namun, ia baru menyadari bahwa hal ini pernah terjadi di mimpinya. Alfa pun kemudian menemukan sebuah pintu yang di depannya terdapat gambar simbol gelombang juga.
Gue merasa pada bagian ini sudah mendekati klimaks. Rasanya, pencarian Alfa selama ini dalam mimpinya berakhir pada pintu di gang kecil di Tibet ini.
.
Ternyata, orang yang telah menunggu Alfa di dalam adalah dr. Kalden. Anak kecil tadi adalah orang suruhan dr. Kalden, bernama Norbu. dr. Kalden menceritakan bahwa Alfa sekarang tidak mengetahui apapun karena ia 'amnesia'. Ternyata, lambang gelombang di depan pintu tersebut adalah lambang yang digambar oleh Alfa! Alfa merupakan manusia yang berbeda dari manusia yang lain. Alfa adalah Gelombang, dia adalah kaum Peretas. Kaum Peretas lainnya adalah Petir, Akar, Partikel. Sementara, dr. Kalden adalah kaum Infiltran. Kaum Infiltran adalah kaum yang tidak pernah amnesia dan mati. Mereka selalu membantu Peretas untuk mencapai tujuannya. Terdapat satu kaum lagi, yang bernama kaum Sarvana. Kaum Sarvana sama seperti kaum Infiltran yang tidak dapat amnesia dan mati. Namun, kaum Sarvana selalu berusaha untuk menghentikan tujuan Peretas. Infiltran dan Sarvana sama-sama dapat mengendus keberadaan Peretas dari kejauhan. Peretas bagaikan magnet, mereka akan menarik kaum Infiltran dan Sarvana untuk mendekati mereka. Infiltran dan Sarvana pun selalu bertolak belakang. Bisa dibilang, Infiltran adalah malaikat pelindung dari Peretas, sedangkan Sarvana adalah musuh dari Peretas. Infiltran dan Sarvana selalu bertolak belakang dan bila keduanya berhadapan, salah satu dari mereka harus pergi meninggalkan Peretas itu.
Di sini gue sudah mulai mengerti adanya sistem reinkarnasi dalam plot cerita Supernova. 'Amnesia' yang dimaksud di sini adalah reinkarnasi. Peretas dapat mengalami 'amnesia', yaitu mati secara tubuh. Namun, ketika terlahir kembali, Peretas tak dapat mengingat bahwa dirinya adalah seorang Peretas. Maka itu, Peretas harus bertemu dengan Infiltran agar dapat 'menyadarkan' mereka kembali dari amnesia. Infiltran dan Sarvana adalah dua kaum yang tidak dapat mengalami 'amnesia'. Artinya, Infiltran dan Sarvana tidak dapat mati. Kalaupun mereka harus mati secara fisik, dituliskan bahwa mereka dapat memilih apakah ingin terlahir kembali dengan ciri-ciri fisik tertentu, fisik yang sama dengan kehidupan sebelumnya, ataukah fisik yang berbeda. Namun, mereka tidak dapat mengalami 'amnesia'. Infiltran dan Sarvana tetap akan dapat menyadari bahwa mereka adalah kaum Infiltran dan Sarvana, berbeda dari Peretas yang tidak dapat mengingatnya lagi setelah lahir kembali.
.
Setelah itu, Alfa diajak dr. Kalden untuk meditasi di hutan Lembah Yarlung. Nicky turut serta dalam perjalanan ini. Alfa pun mengajak tour guide-nya selama di Tibet, yaitu Pemba, karena sebenarnya Alfa belum mempercayai dr. Kalden sepenuhnya. Ia takut bahwa dr. Kalden adalah Sarvana karena Sarvana dapat menjadi manipulatif dan berbaik hati untuk menghancurkan Peretas di kemudian hari.
Norbu kebetulan berasal dari kampung yang berada di dalam hutan tersebut. Maka, Alfa pun menyuruh Nicky untuk bersama dengan Norbu di kampung tersebut dan tidak mengikuti Alfa selama perjalanan meditasi.
Alfa, dr. Kalden, dan Pemba akhirnya melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat meditasi. Namun, di tengah perjalanan Pemba meyakinkan Alfa bahwa dr. Kalden bukan orang benar. Pada akhirnya, ketika Alfa sedang mengikuti rencana Pemba untuk menguji dr. Kalden, Pemba tiba-tiba hendak menghunus pisau ke Alfa. Ia ingin menghabisi Alfa.
Akhirnya, Pemba pun kalah dan ia terjatuh dan tubuhnya terlempar arus sungai.
dr. Kalden mengatakan bahwa Pemba adalah Sarvana. Aura Peretas dari Alfa menarik Pemba sehingga Pemba akhirnya hendak melancarkan aksinya di tempat ini. Hal ini ternyata yang membuat Alfa merasa sakit kepala ketika tiba di Tibet dan dijemput Pemba. Alfa adalah seorang Peretas, di mana ia memiliki gejala sakit kepala setiap berhadapan dengan kaum Infiltran, Sarvana, atau Peretas.
Di sini gue sangat bersyukur karena dr. Kalden tidak dibunuh oleh Pemba, sebab dikatakan tadi bahwa bila Infiltran dan Sarvana bertemu, maka salah satu dari mereka harus pergi. Gue cukup lega karena yang harus pergi adalah seorang Sarvana, yaitu Pemba. Di sini gue juga baru menyadari bahwa Ompu Togu Urat yang dahulu hendak membunuh Alfa adalah seorang Sarvana. Ia dapat dengan manipulatif berpura-pura sebagai orang yang ingin menjadi guru Alfa, namun ia menunggu waktu yang tepat untuk menghabisi Alfa. Ompu Ronggur justru adalah Infiltran.
.
Alfa akhirnya tiba di tempat meditasi dr. Kalden, yaitu di sebuah gubuk. Namun, ia terkejut dengan kehadiran Nicky yang sudah terlebih dahulu berada di sana karena ia mendesak Norbu untuk mengantarkannya ke sana.
Sejujurnya, gue mulai curiga jangan-jangan Nicky adalah seorang Sarvana karena ia nekat memaksa Norbu untuk mengantarkannya ke tempat Alfa akan bersemedi. Gue curiga Nicky akan menggangu proses semedi Alfa. Ia seperti memaksa untuk mengikuti Alfa ke manapun tanpa tujuan yang jelas. Padahal, ia hanya dokter Alfa di Amerika.
.
Alfa pun bersemedi dengan dibantu oleh dr. Kalden. Dalam tidurnya, Alfa memasuki alam Asko kembali dan bertemu dengan Diva. Alfa pun akhirnya dapat memasuki rumah berlambangkan Gelombang tersebut dengan mantra yang baru saja diajarkan oleh dr. Kalden. Saat berada di dalam, Alfa baru mengetahui bahwa rumah tempatnya berada adalah organisme hidup. Di dalam sini, tersimpan data-data mengenai misi yang ia rencanakan sebelum amnesia. Ternyata, Alfa-lah yang membuat Asko sebelumnya! Alfa adalah pemimpin/leader dari Peretas lainnya seperti Akar, Petir, dan Partikel. Asko hanyalah salah satu gugus yang termasuk di dalam gugus oktahedral. Di dalam satu gugus terdapat beberapa kandi, seperti kandi Gelombang, kandi Petir, kandi Akar, dsb. Setiap pemilik kandi-lah yang berhak masuk ke dalam kandinya sendiri. Di dalam gugus Asko, terdapat 6 kandi, di mana salah satunya adalah kandi Gelombang.
Namun, Alfa baru menyadari bahwa di dalam gugus Asko, tidak ada kandi Bintang Jatuh. Alfa pun jadi mempertanyakan keberadaan Bintang Jatuh di gugus Asko ini. Namun, ketika Alfa mempertanyakannya, gugus tersebut pun terasa bergoyang dan Alfa terjatuh ke dimensi Antarabhava lagi dan bertemu dengan si Jaka Portibi (yang belakangan diketahui bahwa Si Jaka Portibi sebenarnya adalah refleksi diri dari Alfa sendiri). Alfa akhirnya terbangun dan dr. Kalden menjelaskan bahwa Alfa harus berhati-hati dengan Sarvana. Sarvana hanya dapat membunuh Peretas secara fisik untuk membuat Peretas amnesia dan menggagalkan rencana Peretas lagi. Karena Alfa adalah sosok yang membuat Asko, bila Alfa amnesia lagi maka pintu menuju ke Asko akan tertutup sudah.
Gue merasa klimaks dari seri Gelombang adalah di bagian ini, di mana Alfa akhirnya berhasil memasuki kandinya yang mengetahui arsip-arsip misi dari Peretas yang ada di dalamnya. Namun, gue merasa terkhianati oleh karakter Diva. Bukan dalam hal yang buruk. Namun, gue sedari awal menaruh harapan kepada karakter Diva karena ia merupakan salah satu benang merah yang menghubungkan seri-seri buku ini. Dalam beberapa seri, Gio nampak mencari Diva. Hal inilah yang meningkatkan ekspektasi gue terhadap karakter Diva. Namun, gue merasa digantung karena Diva tidak menjawab apa tujuannya ke Asko padahal ia bukan merupakan bagian dari Asko. Kepercayaan gue langsung runtuh dan gue langsung menerka jangan-jangan Diva adalah Sarvana (walaupun setelah gue membaca sinopsis seri keenam, Diva bukan Sarvana). Mungkin, jawaban dari ini semua akan ada di buku seri keenam.
.
Sebelum Alfa kembali lagi ke Amerika, Alfa menanyakan foto sketsa Ishtar kepada dr. Kalden. dr. Kalden langsung terkejut dan ia enggan menjawabnya. Ia menyuruh Alfa untuk menanyakan siapa Ishtar kepada Infiltran lain saja.
Gue jadi curiga bahwa Ishtar adalah Sarvana atau Peretas lain karena dr. Kalden yang seorang Infiltran enggan memberitahukan siapa Ishtar. Gue curiga Ishtar ada kaitannya dengan dimensi-dimensi ini. Gue yakin Ishtar bukanlah manusia biasa.
.
Alfa mendapatkan kabar dari Troy bahwa Rodrigo menemukan bahwa nama Ishtar tidak ada di catatan data-data formal. Namun, nama Ishtar muncul pada beberapa blog orang-orang yang mengakui didatangi sosok Ishtar di dalam mimpi mereka. Troy pun mengungkapkan bahwa sketsa wajah Ishtar juga terlihat pada forum tattoo dengan seseorang yang mengunggahnya bernama Bodhi Liong, orang Indonesia. Alfa dan Nicky akhirnya kembali ke Amerika. Namun, Alfa langsung melanjutkan perjalanannya ke Indonesia dari bandara Amerika.
Alfa dan Nicky akhirnya sampai lagi di bandara Amerika. Di sanalah diketahui bahwa Nicky telah memendam perasaan kepada Alfa, namun Nicky kecewa karena Alfa mencintai wanita lain (karena sketsa wajah Ishtar yang disimpan Alfa).
Gue lega karena ternyata sikap posesif Nicky ke Alfa hanya dikarenakan ia mencintai Alfa, bukan karena dia adalah seorang Sarvara. Gue juga benar-benar bersemangat membaca sampai di sini. Ternyata benar, Ishtar yang dielu-elukan Alfa adalah Ishtar yang pernah muncul di seri Akar! Dan Alfa pun sudah mengetahui nama Bodhi. Apalagi, Alfa langsung bertekad untuk terbang ke Indonesia untuk menemui Bodhi.
.
Di pesawat, seseorang yang asing duduk di samping Alfa. Orang itu dideskripsikan sebagai pria tampan dan bermata hijau. Akhirnya, keduanya berkenalan dan pria tersebut adalah Kell! He is Kell! Setelah itu, kepala Alfa terasa sakit, ia merasa ada kaum Infiltran atau Sarvana atau Peretas di pesawat ini.
Gue langsung merasa bulu kuduk gue meremang setelah mengetahui orang yang dijumpai Alfa di pesawat adalah Kell! Pertama, karena Kell adalah karakter yang tewas akibat di-bom dalam seri Akar! Kell meninggalkan kesan yang mendalam di Akar karena ia adalah orang yang dekat dengan Bodhi, namun berakhir tewas. Di sini gue baru menyadari, bahwa dari seri Akar, karakter utama kerap didekati oleh orang-orang misterius. Gue baru mengerti sistem Infiltran dan Sarvana. Jangan-jangan, Kell adalah seorang Infiltran atau Sarvana karena ia secara misterius mendekati Bodhi. Karena, kata dr. Kalden Infiltran dan Sarvana tidak dapat 'amnesia', berarti mereka tidak dapat mati. Kalaupun mati, mereka dapat memilih ingin tumbuh lagi dengan tampilan fisik seperti apa. Dalam seri Akar, Kell sudah tewas. Namun, ia muncul lagi dalam seri Gelombang dan berniat untuk pergi ke Indonesia juga. Belum lagi, pada bagian terakhir buku seri Gelombang ini, Kell menyanyikan lagu dengan lirik "I am the eye in the sky... looking at you... I can read your mind". Hal ini semakin menegaskan bahwa ia adalah Infiltran atau Sarvana. Gue jadi mengingat di seri Akar, Bodhi pernah mengatakan bahwa Kell adalah pria tertampan dan Ishtar adalah wanita tercantik. Namun, keduanya tidak pernah terlihat saling menyukai satu sama lain. Hal ini dapat menandakan bahwa salah satu dari Ishtar dan Kell adalah Infiltran dan Sarvana. Bila Ishtar adalah Infiltran, maka Kell adalah Sarvana. Bila Kell adalah Infiltran, Ishtar adalah Sarvana. Hal ini memungkinkan, karena keduanya tidak pernah terlihat tertarik satu sama lain dalam seri Akar.

Secara pribadi, seri Gelombang adalah seri yang paling gue sukai dari beberapa seri Supernova lain.  Gue menyadari bahwa karakter Alfa Sagala dalam seri Gelombang ini dibuat sedekat mungkin dengan pembaca. Beberapa kritikus mengkritik bahwa seri Gelombang ini terlalu bertele-tele mengisahkan perjalanan hidup Alfa yang tidak perlu. Namun, menurut gue justru di sinilah letak kekuatan seri Gelombang. Pemetaan karakter Alfa dalam cerita, walaupun terkesan bertele-tele, namun justru hal tersebut semakin melekatkan karakter Alfa dalam benak pembaca. Sehingga, dapat gue katakan dari seri Supernova pertama hingga kelima ini, karakter Alfa-lah yang paling meninggalkan kesan untuk gue. Dee nampak cerdik dalam menghadirkan perjalanan myth Alfa ke dalam cerita. Gue pribadi belum membaca seri keenam, namun gue sudah melihat beberapa sinopsis dan spoiler di internet. Setelah membaca garis besar konflik yang akan terjadi di buku seri keenam, gue jadi merasa karakter Alfa yang dihadirkan melalui myth berliku tersebut dibuat sedemikian rupa untuk mempersiapkan pembaca yang membaca konflik di buku berikutnya karena Alfa merupakan salah satu karakter yang akan mengombang-ambingkan emosi pembaca pada seri keenam.

Gue melihat masing-masing seri Supernova memiliki dua plot besar utama di dalam setiap serinya. Seperti dalam buku Petir, menurut gue plot besar pertama adalah saat Elektra masih hidup dengan keluarganya sampai ia bergulat saat diundang ke STIGAN. Plot besar kedua adalah saat Elektra bertemu dengan Bu Sati dan mulai menyadari jati dirinya sebagai Petir. Begitupun juga dengan seri Gelombang ini. Gue merasa plot besar pertama dari seri Gelombang adalah saat Alfa masih menjadi Ichon di Sianjur Mula-Mula sampai hampir dibunuh oleh Ompu Togu Urat. Sementara, plot besar kedua adalah saat Alfa sudah merantau dan menemukan jati dirinya sebagai Gelombang.

Menurut gue, sejauh ini cerita dari serial Supernova ini cukup cerdas karena walaupun ber-genre science fiction, namun Dee mampu menghadirkan setting yang cukup realistis. Membaca novel Supernova pun tak hanya seperti sekedar membaca novel saja, namun gue pun dapat mempelajari nilai kebudayaan yang belum gue ketahui sebelumnya. Seperti misalnya pada seri Gelombang ini. Gue mempelajari berbagai istilah dan sedikit kebudayaan Batak yang tercantum sebagai latar belakang keluarga Alfa. Gue pun mulai mengenal kebudayaan meditasi.
Selain nilai kebudayaan yang dapat dicerna, gue juga melihat serial Supernova ini sarat akan filosofi, terutama filosofi eksistensialisme. Gue memang bukan merupakan murid dari Jurusan Filsafat, tapi saya sempat mempelajari filsafat sekilas selama berada di bangku pendidikan formal. Ketika gue membaca seri Gelombang, gue merasa apa yang gue pelajari selama satu semester dapat dituangkan secara lembut dan cerdas oleh Dee ke dalam bentuk sebuah cerita.

Untuk teman-teman yang sudah membaca seri-seri awal Supernova dan tidak mengerti, gue sarankan kalian bisa mulai membaca dari seri Gelombang, setelah itu baru membaca seri-seri selanjutnya. Karena, seri Gelombang sangat membantu untuk mengerti akan apa yang terjadi pada seri-seri sebelumnya.

Sinopsis dan review seri lainnya akan gue tulis kemudian. Terima kasih sudah menyimak. Tulisan di atas semata-mata hanyalah point of view dari gue sebagai pembaca dan opini berdasarkan pengetahuan terbatas yang saya miliki, seperti yang kita ketahui bahwa setiap pembaca dapat menghasilkan interpretasi yang berbeda-beda.

No comments:

Post a Comment