Pages

Jan 7, 2019

[REVIEW] 35M Boss Mood Palette - MORPHE


Hai.

Pada akhir tahun 2018 lalu, Morphe meluncurkan palette baru, di mana saat itu Morphe berkolaborasi dengan James Charles membuat palette eyeshadow dengan jumlah 39 shades di dalamnya. Gue sebenarnya pengen banget sama palette itu karena warna shades-nya beragam dan lumayan berguna untuk belajar eksperimen eyeshadow. Namun, apa daya palette itu selalu sold out di mana-mana. Dan di sini pun palette James Charles itu dijual agak pricey, harganya bisa dua kali dari palette Morphe yang lain. Jadi, akhirnya gue memutuskan untuk membeli palette Morphe yang lebih terjangkau. Ada satu palette Morphe yang cukup menyita perhatian gue, yaitu 35M Boss Mood Palette. Palette ini dirilis saat musim gugur tahun 2018, di mana color story-nya didominasi oleh warna-warna musim gugur seperti warna hijau, jingga-merah, hingga ungu. Salah satu alasan gue akhirnya kekeuh membeli palette ini adalah karena 35M Palette ini memiliki variasi shades yang cukup beragam dibandingkan dengan palette Morphe yang lain pada umumnya (selain palette 35B, Jaclyn Hill, dan James Charles punya ya). Gue pun mencoba untuk melihat beberapa review sebelum membeli. Ternyata, tak banyak review yang dibuat untuk palette ini. Mungkin, karena hype-nya 35M Palette ini ketutup sama hype palette-nya James Charles, soalnya waktu rilisnya lumayan deket hahahaha. Gue menemukan beberapa komentar orang yang mengatakan bahwa sebenarnya warna-warna shades di 35M Palette ini agak mirip dengan palette Jaclyn Hill yang The Vault Collection, hanya saja 35M Palette ini adalah versi palette yang lebih terjangkau saja.
Karena melihat review yang rata-rata positif, gue pun memutuskan untuk membeli palette ini. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Tampilan 35M Boss Mood Palette. Palette didominasi oleh warna-warna musim gugur. (cr: Website Morphe)

Morphe merilis 35M Boss Mood Palette ini pada tanggal 18 September 2018. Gak lama setelah palette ini rilis, Morphe meluncurkan lagi palette yang bernama 35V Stunning Vibes Palette dengan shades yang didominasi oleh warna merah dan biru. Gue gak tahu apa perasaan gue apa memang begitu, tapi gue merasa 35M Palette itu adalah sister dari 35V Palette, karena warna-warnanya saling melengkapi gitu loh antar kedua palette tersebut. Namun, gue lebih cenderung tertarik pada 35M Palette saja. (cr:alsdelente.blogspot.com)
Gue sendiri sebenarnya sudah mendengar hype produk-produk Morphe sebelumnya, terutama dari para Youtubers, tapi gue belum sempat membeli produknya. Barulah setelah melihat 35M Palette ini, gue jadi ada niat untuk beli hahahaha. Jadi, 35M Palette ini adalah palette eyeshadow Morphe pertama yang gue beli. Otomatis gue langsung menetapkan ekspektasi yang cukup tinggi karena mendengar brand ini digadangkan di mana-mana. Gue membeli 35M Palette ini di toko online langganan gue, yaitu Beautybank. Gue sering belanja peralatan makeup di toko ini dari lama, jadi gue tahu barang-barang di toko ini original semua hahaha. Pada saat gue beli akhir tahun lalu, palette ini dibanderol dengan harga Rp 380,000. Sekarang harganya sudah menjadi Rp 395,000, di mana menurut gue harga ini masih cukup terjangkau untuk ukuran harga palette Morphe karena toko lain rata-rata menjual palette ini dengan harga rata-rata di atas Rp 500,000. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Tampilan produk 35M Palette di dunia nyata. Kemasan palette ini tidak memiliki kaca dan kemasannya cukup besar. (cr: dok.pribadi)

35M Palette ini memiliki 35 shades, yang terbagi atas 17 shades metallic, 1 shade shimmer, dan 17 shades matte. Jumlah yang masih cukup berimbang antara shades metallic dan matte.
Gue telah menggunakan palette ini setelah hampir satu bulan, sehingga gue baru bisa menuliskan review-nya sekarang. Gue melakukan swatch untuk setiap shades agar dapat menjelaskan bagaimana konsistensi setiap shades dalam 35M Palette ini di kulit gue yang berjenis kering dan sensitif.. Berikut adalah review masing-masing shades 35M Palette dari baris atas hingga baris terbawah palette. Tulisan warna hijau berarti cukup baik, warna biru berarti netral (biasa aja), dan warna merah berarti so-so aja menurut preferensi gue. (Maafkan warna pan yang agak beda dengan warna swatch ya karena efek cahaya -___- Tapi, warna yang di-swatch itu adalah warna yang mirip dengan warna aslinya kok. So just trust the swatch color). (cr:alsdelente.blogspot.com)

Swatch baris pertama pada 35M Palette. Baris pertama didominasi oleh shades berwarna hijau musim gugur. Perbandingan warna shades pada permukaan kulit medium (NC30). Foto di atas tidak menggunakan flash, sementara foto di bawah menggunakan flash. (cr: dok.pribadi)

  • Light of the Party. Super pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna frosted cream (shimmer). Shade ini cocok banget dijadikan sebagai highlighter karena super blinding. Menurut gue, shade ini adalah salah satu shade dengan formula terbaik dalam palette ini. Teksturnya super creamy dan sangat pigmented. Walaupun diaplikasikan menggunakan brush biasa aja, warna shade ini udah gonjreng banget. (cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Popstar. Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna metallic gold (metallic). Shade ini harus di-build up berkali-kali saat digunakan. Kadang gue mencampurkan shade ini dengan shade Bold Moves.
  • Stroke of Luck. Not pigmented. No Kickback. Patchy. Warna hijau wasabi (matte). Gue sering menjadikan shade ini sebagai warna transisi kalau ingin membuat makeup mata berwarna hijau. Warnanya kurang pigmented, tapi bisa di-build up sampai 3-4 kali untuk memunculkan warnanya.
  • Express Yo'self. Pigmented. No Kickback. Patchy. Warna hijau lumut (matte). Shade ini memiliki warna lebih gelap dari shade Stroke of Luck. Pigmented sih, tapi nggak terlalu gonjreng banget. Cocok untuk menggelapkan warna transisi.
  • Nude Tude. Not pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna hijau zaitun (matte). Konsistensi shade ini mirip dengan konsistensi shade Stroke of Luck. Teksturnya agak keras dan powdery, serta harus rajin di-build up agar warnanya bisa muncul. (cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Green with Envy. Not pigmented. No Kickback. Patchy. Warna hijau gelap (matte). Shade ini nggak terlalu pigmented, sehingga menurut gue shade ini lebih cocok digunakan untuk menggelapkan warna hijau di outer corner saja.
  • Sheen Stealer. Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna hijau zaitun gelap (metallic). Shades metallic dalam palette ini memiliki tekstur yang cukup creamy, salah satunya adalah shade ini. Cocok digunakan di eyelids untuk tampilan smokey eyes.

Swatch baris kedua pada 35M Palette. Baris kedua masih didominasi oleh shades berwarna hijau, dan juga shades bronze. Perbandingan warna shades pada permukaan kulit medium (NC30). Foto di atas menggunakan flash dan foto di bawah tidak menggunakan flash. (cr: dok.pribadi)

  • Stand Out. Super pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna hijau bronze (metallic). Shade ini adalah salah satu shade dengan konsistensi terbaik di palette ini juga. Teksturnya sangat creamy dan warnanya langsung keluar sekali swipe. Pakai satu shade ini aja sebenarnya udah bisa bikin kelihatan glam banget. (cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Bold Moves. Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna hijau pir keemasan (metallic). Gue menyarankan untuk mengaplikasikan shade ini menggunakan jari atau menggunakan brush yang sudah dibasahi. Karena kalau nggak, warnanya agak kurang keluar.
  • Electric Energy. Pigmented. No Kickback. Patchy. Warna hijau salem (metallic). Memiliki konsistensi yang sama seperti shade Bold Moves. Sangat disarankan untuk menggunakan jari atau brush yang sudah dibasahi dalam pengaplikasiannya.
  • Hello Sunshine. Not pigmented. No Kickback. Patchy. Warna hijau mustard (matte). Shade ini salah satu shade yang paling tidak pigmented dari dalam palette ini. Konsistensinya solid dan nggak creamy. Shade ini juga agak patchy, jadi harus agak berhati-hati dalam menggunakannya.
  • Play It Cool. Not pigmented. No Kickback. Patchy. Warna coklat karamel (matte). Shade ini juga nggak terlalu pigmented. Butuh di-build up beberapa kali agar warnanya keluar. Tapi, shade seperti ini akan baik digunakan untuk nge-set primer mata sebagai warna dasar atau warna transisi. Shade ini dapat digunakan untuk daily makeup look. (cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Hawt Stuff. Super pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna coklat tembaga (metallic). Kayaknya nggak usah ditanya lagi ya, shade ini adalah shades yang paling sering nongol di mana-mana. Kayaknya hampir semua palette yang gue punya selalu memiliki shade yang warnanya metallic copper kayak gini wkwkwkwkwk. Bisa dibilang shade ini adalah shades paling mainstream yang sering ditemukan dalam berbagai jenis palette. Dan pastinya karena shades ini sudah sangat familiar, maka tak perlu diragukan lagi tentu konsistensinya sangat pigmented dan creamy.
  • Peachy Keen. Not pigmented. No Kickback. Patchy. Warna coklat aren (matte). Shade ini warnanya coklat agak ke arah orange (agak warm). Agak kurang pigmented dan patchy. Mungkin lebih cocok bila digunakan sebagai warna transisi saja. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Swatch baris ketiga pada 35M Palette. Baris ketiga didominasi oleh shades berwarna orange, merah, dan coklat. Perbandingan warna shades pada permukaan kulit medium (NC30). Foto di atas menggunakan flash dan foto di bawah tidak menggunakan flash. (cr: dok.pribadi)

  • Fired Up. Pigmented. No Kickback. Patchy. Warna orange apricot (matte). Shade ini surprisingly cukup gonjreng warnanya hanya dengan sekali swipe. Biasanya gue mengkombinasikan shade ini dengan shades warna-warni lainnya untuk membuat rainbow eye look.
  • Bright Eyes. Super pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna orange (metallic). Shades metallic di palette ini memang juara deh. Shade ini adalah salah satu shade dalam palette ini yang sekali di-swipe saja warnanya sudah keluar. (cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Bossy AF. Super pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna merah tua (metallic). Shade metallic ini juga memiliki konsistensi yang creamy dan mudah di-blend.
  • FOTD. Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna merah redcurrant (matte).  Dari segi pigmentasi, shade ini cukup ok, gak yang wow banget. Bisa di-build up agar warnanya gonjreng.
  • Talk Dirty. Pigmented. No Kickback. Patchy. Warna coklat truffle (matte). Konsistensi teksturnya cukup keras dan powdery. Warna ini bisa digunakan sebagai warna eyeshadow untuk makeup natural sehari-hari. (cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Hot to Trot. Super pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna plum bronze (metallic). Se-creamy itu parah shade ini. Cakep banget kalau dipakai di eyelids untuk smokey eye look.
  • Sparks Fly. Pigmented. No Kickback. Patchy. Warna coklat walnut (matte). Shade ini warnanya warna coklat cool toned, cocok untuk contour bentuk mata. Biasanya gue mencampurkan shade ini dengan shade Black Magic agar warnanya lebih pekat.

Swatch baris keempat pada 35M Palette. Baris keempat didominasi oleh shades berwarna merah. Perbandingan warna shades pada permukaan kulit medium (NC30). Foto di atas menggunakan flash dan foto di bawah tidak menggunakan flash. (cr: dok.pribadi)

  • Confidence. Super pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna coral gelap (metallic). Oke gue pusing sama shade ini karena termasuk salah satu shade yang pigmented banget. Warnanya lebih ke merah sih kalau menurut gue.
  • Red Carpet. Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna merah raspberry (matte). Shade ini kayaknya warnanya mirip dengan shade merah yang ada di palette Colourpop Dream.St.
  • Power Slayer. Not pigmented. No Kickback. Patchy. Warna dusty plum (matte). Shade warna ungu memang agak sulit diformulasikan, jadi gue memaklumi mengapa shade ini kurang pigmented dan sangat patchy ketika diaplikasikan. Shade ini juga merupakan salah satu shade yang paling patchy dari satu palette ini. (cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Daredevil. Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna violet (metallic). Walaupun warna ungu sulit diformulasikan, tapi yang gue suka adalah shade metallic ungu-nya ini nggak se-patchy shade matte-nya. Justru shade metallic ungu ini sangat creamy dan cukup pigmented.
  • Vampy Vixen. Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna merah bata (matte). Shade ini memiliki konsistensi yang mirip dengan shade Red Carpet. Not my preference tho, karena gue jarang pakai shade merah.
  • Sweet Beets. Not pigmented. No Kickback. Patchy. Warna merah cranberry (matte). Gue suka shade ini karena walaupun warnanya merah, tapi nggak terlalu warm. Sayangnya, dia butuh di-build up 3-4 kali agar warnanya keluar seperti yang ada di foto swatch.
  • Color Persona. Pigmented. No Kickback. Patchy. Warna merah cranberry (metallic). Satu-satunya shade metallic yang bukan preferensi gue dalam palette ini. Cukup oke, tapi masih ada shades metallic yang lebih bagus dari shade ini di palette ini. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Swatch baris kelima pada 35M Palette. Baris kelima didominasi oleh shades ungu dan hitam. Perbandingan warna shades pada permukaan kulit medium (NC30). Foto di atas menggunakan flash dan foto di bawah tidak menggunakan flash. (cr: dok.pribadi)

  • Transformer. Not pigmented. No Kickback. Patchy. Warna biru laut (matte). Di keterangan website Morphe, warna shade ini dideskripsikan sebagai warna biru laut. Tapi, aslinya warnanya kayak warna ungu terong gelap. Warnanya nggak terlalu pigmented, nggak sepekat seperti yang terlihat di pan-nya. Mungkin shade ini hanya cocok untuk menggelapkan shades lain saja. (cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Center of Attention. Pigmented. No Kickback. Patchy. Warna biru gelap (metallic). Shade metallic ini memiliki tekstur lebih keras dari shade metallic lainnya. Gue pernah mencoba menggunakan jari untuk mengaplikasikannya, tapi nggak terlalu keluar. Kalau menggunakan brush yang sudah dibasahi warna shade ini lebih keluar.
  • Indi-glow Kween. Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna plum (metallic). Shade ini lebih baik diaplikasikan menggunakan jari atau brush yang telah dibasahi.
  • Grape Expectations. Super pigmented. No Kickback. Patchy. Warna ungu elektrik (metallic). I tried to like this shade because I like purple, tapi ternyata patchy :( Well, mungkin masih dikarenakan oleh karena warna ungu yang sulit diformulasikan. Teksturnya pun cukup keras dibandingkan shades metallic lainnya. (cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Candy Crush. Not pigmented. No Kickback. Patchy. Warna pink pomegranate (matte). Shade merah yang sama seperti shade merah lain di palette ini, nggak terlalu pigmented tapi cukup oke kalau sudah di-build up 3-4 kali.
  • Sultry Ways. Pigmented. No Kickback. Patchy. Warna ungu terong (metallic). Karena shade ini ada di samping shade Black Magic, gue sudah berekspektasi tinggi. Eh tapi ternyata shade ini nggak se-pigmented itu wkwkwkwk dan agak patchy sih. Warnanya juga bukan warna hitam kalau diaplikasikan, lebih ke ungu tua. Padahal kalau di pan warnanya kayak warna hitam metallic. Kalau diaplikasikan, nggak terlalu kelihatan bulir glitter-nya.
  • Black Magic. Super pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna hitam (matte). Shade yang paling gue suka dalam satu palette ini. Super pigmented, nggak patchy, dan teksturnya beda sendiri. Bahkan kalau dibandingkan sama shade metallic dalam palette ini, shade ini jauh lebih creamy. Teksturnya mirip pastel paint yang hancur gitu, terus jadi soft wkwkwkwk duh gue sulit mendeskripsikannya. Tapi, formulanya kayaknya beda gitu sama shades yang lain. Paling kayak mentega. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Salah satu yang membuat gue suka dengan color story palette ini adalah karena warna-warnanya nggak terlalu warm. Gue suka karena rata-rata shades yang ada di 35M Palette ini memiliki warna cenderung cool toned, bahkan warna merahnya pun nggak warm banget. (cr:alsdelente.blogspot.com)
Setelah satu bulan menggunakan palette ini, gue menemukan adanya inkonsistensi pada shades yang ada dalam palette ini. Ada beberapa shades yang kurang pigmented, namun ada beberapa shades yang sangat pigmented. Teksturnya pun berbeda. Perbedaan paling kasat mata adalah antara shades matte dengan shades metallic. Shades matte dalam palette ini cukup ok aja (bukan yang wow banget). Butuh beberapa kali untuk build up warna shades matte-nya, kecuali shade Black Magic (yang gue nggak ngerti lagi kayaknya ini shade yang sama pigmented-nya kayak shades-nya palette Subculture dah hahahaha). Di sisi lain, shade metallic dalam palette ini memiliki tekstur yang cenderung lebih creamy dan lebih pigmented. Walaupun, memang ada beberapa shades metallic dalam palette ini yang lebih baik kinerjanya bila diaplikasikan dengan menggunakan jari atau brush yang sudah dibasahi. Dua shades yang paling joss menurut gue adalah shade Light of the Party dan Black Magic. Untuk masalah kickback, gue nggak memiliki masalah kickback dengan palette ini. Fallout-nya masih wajar banget. Palette ini tetap bisa memiliki kinerja yang baik saat diaplikasikan menggunakan brush apapun, nggak ada masalah. Apalagi, di saat gue agak barbar sewaktu tap brush ke dalam pan-nya, kickback-nya tetap nggak ada. Hahahaha. Dari segi blendability, rata-rata shades dalam 35M Palette ini mudah di-blend(cr:alsdelente.blogspot.com)

Untuk kandungannya sendiri, 35M Palette ini mengandung Talc. Jadi, untuk kalian yang alergi terhadap bahan ini, mungkin palette ini bukanlah pilihan yang terbaik. Tapi, sejauh ini belum ada reaksi alergi yang timbul di gue setelah menggunakan 35M Palette ini sih. Dan gue menyadari ada beberapa warna yang meninggalkan residu (stain) di kulit bahkan setelah dibersihkan menggunakan makeup remover, walaupun sebenarnya gue nggak masalah sama itu. Nggak cuma palette ini aja sih sebenarnya, ada beberapa palette lain kayak Juvia's Place dan ABH yang juga kadang masih meninggalkan residu (stain) bahkan setelah dibersihkan. Cuma kan memang ada sebagian orang yang menghindari jenis eyeshadow seperti itu.

Kemasan 35M Palette ini berwarna hitam, sangat simplePalette ini cukup besar, sehingga kayaknya gue nggak bakal bawa palette ini untuk travelling karena makan tempat. Selain itu, seperti palette Morphe lainnya, 35M Palette ini juga tidak memiliki cermin. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Palette ini sangat beginner-friendly banget. Pasalnya, dalam satu palette ini terdapat shades berwarna natural dan warna-warna bold. Untuk kalian yang mau belajar bereksperimen dengan main warna pun juga bisa membeli palette ini. Meskipun dalam satu palette ada complementary color (warna yang berseberangan) seperti hijau dan ungu, tapi nyambung-nyambung aja kalau keduanya digunakan secara bersamaan dalam satu makeup look, nggak nabrak gitu. Selain itu, palette ini juga memiliki warna-warna natural yang memungkinkan kalian untuk membuat natural makeup look sehari-hari. Apalagi, palette ini memiliki shade warna hitam. Keberadaan shade hitam dalam sebuah palette menurut gue penting banget sih, menurut gue loh ya wkwkwkwk. Karena bagi gue, shade hitam dapat membantu menambahkan intensitas warna kalau ada warna shades yang kurang pigmented. Apalagi gue yang mulai mencoba mengurangi pakai liquid liners sekarang karena mata sedang bermasalah, keberadaan shade hitam dalam palette ini cukup membantu karena gue dapat menggunakannya sebagai pengganti liquid eyeliner biasa. (cr:alsdelente.blogspot.com)


Pada foto di atas, gue menggunakan shade Stroke of Luck sebagai warna transisi. Kemudian, gue menggunakan shades Express Yo'self, Nude Tude, dan Green with Envy untuk menggelapkan bagian belakang dan depan mata sehingga membentuk halo eyes. Di bagian tengah eyelids, gue menggunakan shades Popstar dan Electric Energy dengan alat bantu jari. Gue suka sama makeup look ini sih. Karena warna-warna hijaunya agak soft, jadi warna ini masih kelihatan natural kalau digunakan untuk makeup sehari-hari (gak neon banget gitu). (cr:alsdelente.blogspot.com)


Pada foto di atas, gue hanya menggunakan shade Black Magic sebagai eye liner. Setelah itu, gue menggunakan shade Power Slayer sebagai transisi shade Black Magic, pakainya juga hanya tipis-tipis saja. Bisa dilihat bahwa shade Black Magic memiliki warna yang sangat pekat sehingga bisa digunakan sebagai eye liner(cr:alsdelente.blogspot.com)


Makeup look di atas terinspirasi dari @kelseyannaf. Gue menggunakan shades ungu dan plum dalam palette ini (Power Slayer dan Transformer sebagai warna transisi, lalu Black Magic untuk menggelapkan dari bagian dalam eyelids, dan Daredevil untuk bagian di tengah eyelids). Selain itu, gue juga menggunakan shade Rowdy dari Subculture Palette utuk membantu menggelapkan warna ungu. Bisa dilihat bahwa transisi warna Transformer ke warna transisi (Power Slayer) agak patchy dan kurang merata setelah di-blend(cr:alsdelente.blogspot.com)

Kesimpulannya, menurut gue 35M Palette ini adalah palette yang cukup oke untuk bereksperimen karena di dalamnya terdapat shades dengan warna hijau, ungu, sampai merah. Karena warnanya cukup beragam, maka akan ada sangat banyak kemungkinan makeup look yang bisa dihasilkan dengan palette ini. Dari segi kualitas, shades metallic dalam palette ini memiliki tekstur yang lebih creamy daripada shades matte (kecuali shade Black Magic) dan juga lebih pigmented. Shades yang paling gue suka adalah Black Magic, karena sebenarnya secara umum sulit mencari shade hitam yang nggak patchy dan yang beneran pekat. Sejauh ini, kayaknya shade hitam dalam 35M Palette ini adalah shade hitam terbaik yang pernah ada di palette gue. 35M Palette ini juga cukup ideal untuk kalian yang baru saja ingin memulai belajar main warna-warna bold karena walaupun digabungkan semua warnanya pun juga nggak akan nabrak (karena warnanya masih satu tema). Dari segi biaya, menurut gue cukup affordable karena dengan harga di bawah Rp 400,000 saja sudah bisa mendapatkan satu palette eyeshadow dengan 35 shades warna-warni (bandingkan dengan Juvia's Place Zulu yang harganya sama namun hanya mendapatkan 9 shades saja dalam satu palette). Dari segi kualitas, menurut gue palette ini bisa disejajarkan dengan kualitas palette eyeshadow Colourpop. Dan dari segi harganya pun, palette ini sebenarnya lebih affordable karena dengan harga yang sama, gue biasanya hanya mendapatkan 12-16 shades saja dalam satu palette Colourpop. Jadi, nggak bakal rugi juga sih membeli 35M Palette ini. (cr:alsdelente.blogspot.com)
Palette ini agak besar dan tidak memiliki cermin, sehingga menurut gue agak kurang efisien bila dibawa travelling. Gue mungkin akan lebih sering menggunakan palette ini untuk eksperimen makeup saja. Palette ini sebenarnya cukup ringkes dan bisa digunakan untuk makeup natural karena memiliki warna-warna natural, tapi sepertinya gue belum mau menggunakan palette ini untuk makeup sehari-hari karena gue pengen kejer target hit-pan palette yang lain dulu hehehehe.
(cr:alsdelente.blogspot.com)

(+) PROS:
* No kickback.
* Harganya cukup affordable untuk 35 shades.
* Color story-nya beragam, ada warna hijau, orange, merah, hingga ungu. Membuka kemungkinan beberapa jenis makeup look karena warna yang beragam.
* Warna shade hitamnya sangat pigmented.
* Beginner-friendly.
(cr:alsdelente.blogspot.com)
(-) CONS:
* Inkonsistensi dalam formula, terutama antara formula matte dan metallic.
* Ada beberapa formula matte agak patchy ketika di-blend.
* Beberapa shades tidak terlalu pigmented sehingga harus di-build up beberapa kali.
* Kemasan terlalu besar dan tidak ada cermin, sehingga kurang efisien bila dibawa travelling.

(cr:alsdelente.blogspot.com)
RATE:
Quality: ★★★
Packaging: ★★★
Price: ★★
FINAL VERDICT: Still have a love-hate relationship with this palette.

(PS: Mohon izin terlebih dahulu pada pemilik blog bila ingin copas artikel. Terima kasih.)

1 comment: