Pages

Mar 8, 2019

[REVIEW] Afrique Palette - JUVIA'S PLACE


Hai.

Sekarang gue mencoba untuk lebih aktif nge-post foto eye makeup look di akun Instagram gue. Otomatis gue butuh beberapa warna bright yang belum ada di palette-palette gue yang sekarang. Saat mencari palette yang memiliki shades bright, pikiran gue otomatis langsung ke palette Morphe x James Charles. Namun, seperti yang gue pernah katakan di artikel sebelumnya, palette itu cepet banget sold out-nya dan dijual dengan harga yang rada pricey. Padahal, harga aslinya tuh $39. Kita bandingkan dengan palette-nya Anastasia Beverly Hills (ABH) yang satunya bisa dibanderol seharga $42. Nah, tapi entah kenapa pas masuk ke sini palette-nya Morphe x James Charles itu harganya bisa jadi Rp 900,000-an, sementara palette ABH bisa dibanderol dengan harga Rp 750,000-an. Jadi, gue merasa dari perbandingan harganya aja nggak sebanding gitu lah dengan harga aslinya hahahaha. Lagipula, gue hanya membutuhkan beberapa warna brights saja di palette-nya James Charles, sebenarnya gue nggak bakal pakai warna-warna netral di palette itu juga sih. Jadi, agak sayang kan yah kalau beli satu palette. Akhirnya, gue memutuskan untuk beli palette dengan shades bright yang harganya lebih terjangkau. (cr:alsdelente.blogspot.com)
Pilihan gue langsung tertuju pada Juvia's Place Afrique Palette. Sebelumnya, gue sudah pernah melakukan review salah satu palette Juvia's Place, yaitu Zulu Palette. Menurut gue, kualitas Zulu palette oke banget untuk harga segitu. Maka itu, gue akhirnya lebih percaya untuk membeli palette dari Juvia's Place lagi. (cr:alsdelente.blogspot.com)


Tampilan Afrique Palette dari Juvia's Place. Kemasannya berwarna orange (atas) dan berisi warna-warna bold, brights, dan natural (bawah). (cr: website Juvia's Place

Awal mulanya, sebenarnya gue nggak berencana membeli palette ini. Awalnya, gue ingin membeli Prism palette dari ABH. Tapi, ternyata terjadi sedikit miskomunikasi dengan penjualnya sehingga uang yang sudah gue transfer ke penjualnya dikembalikan dalam bentuk ShopeePay (karena gue mencoba untuk beli Prism palette dari Shopee). Akhirnya, gue menggunakan uang refund itu untuk membeli Afrique palette di toko official TWL Cosmetics di Shopee dengan harga Rp 440,000. Sebenarnya, ada satu toko langganan gue di Tokopedia yang jual palette ini dengan harga Rp 380,000. Sayangnya, toko itu cuma jual di Tokopedia doang, nggak jualan di Shopee. Soalnya gue mikirnya kalau gue beli dari Tokopedia, dana refund di ShopeePay gue gak bakal terpakai. Sama aja gue harus keluarin duit dua kali kalau gue beli lagi dari Tokopedia. Kalau lewat Shopee kan sekalian bisa pakai dana refund ShopeePay dari batal beli Prism palette waktu itu hahahahaha. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Kemasan terluar Afrique palette yang berasal dari karton. (cr: dok.pribadi)

Afrique palette ini sebenarnya sudah dirilis dari tanggal 22 Juli 2018. Palette ini dirilis bersamaan dengan 3 blush dan 2 liquid lipstick. Gue gak ngerti apakah palette ini adalah produk kolaborasi atau tidak, tapi saat awal dirilis, palette ini hanya dipasarkan di ULTA. ULTA itu semacam toko kosmetik di USA yang menjual produk-produk makeup dari harga yang terjangkau sampai highend.
Palette ini memiliki 12 shades, yang terbagi atas 7 shades matte dan 5 shades shimmer. Gue memang cenderung lebih suka palette yang memiliki lebih banyak shades matte ketimbang shimmer, karena sejujurnya...gue tidak pandai menggunakan shades shimmer lol. Gue suka banget nama-nama shades dalam palette ini karena masih identik dengan nama-nama kebudayaan dan benua Afrika. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Gue akan menjabarkan review satu per satu shade dalam palette ini. Tulisan warna hijau berarti cukup baik, warna biru berarti netral (biasa aja), dan warna merah berarti so-so aja menurut preferensi gue. Gue akan melakukan review shades yang gue swatch dari paling kiri ke shade paling kanan. (cr:alsdelente.blogspot.com)


Swatch shades Afrique palette bila terkena cahaya matahari. (cr: dok.pribadi)

Swatch shades Afrique palette di bawah cahaya flash kamera. (cr: dok.pribadi)

  • Kofi. Super Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna golden bronze (shimmer). Nggak perlu diragukan lagi yah kayaknya emang rata-rata shades shimmer di palette Juvia's Place selalu memiliki kualitas yang bahkan menurut gue lebih bagus daripada beberapa palette high-end. Shade Kofi ini cocok digunakan untuk makeup natural glam(cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Fifi. Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna merah cranberry (shimmer). Shade ini pop out banget kalau udah dipakai di mata.
  • Kisi. Not Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna krem-mauve (matte). Warna ini satu-satunya warna transisi yang aman di palette ini. Warnanya gak terlalu pigmented, mungkin karena emang menurut gue fungsinya lebih sebagai warna transisi aja. (cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Angelique. Super Pigmented. Kickback. Not Patchy. Warna putih (shimmer). Ini shade cantik banget kalau dipakai untuk inner corner. Kalau mau highlighter lebih blinding, juga bisa menggunakan shade ini sebagai highlighter topper. Yang gue suka adalah warna shade ini yang cenderung putih, nggak silver. Jadi, shade ini akan menghasilkan efek blinding.
  • Cameroon. Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna coklat warm (matte). Shade ini cocok banget digunakan untuk membuat makeup natural. Walaupun palette ini didominasi oleh warna-warna bold dan bright, namun tetap ada warna-warna natural untuk menyeimbangkan komposisi keseluruhan palette.
  • Aya. Not Pigmented. Kickback. Patchy. Warna kuning (matte). Oke, jadi gue beli palette ini awalnya karena lagi mencari shade kuning yang pigmented, karena rata-rata palette yang memiliki shade kuning di pasaran itu nggak terlalu pigmented warna kuningnya. Dan gue harus kecewa lagi karena shade kuning di palette ini juga ternyata nggak se-pigmented itu. Butuh di-build up beberapa kali. Warnanya cenderung oksidasi jadi menggelap setelah diaplikasikan.
  • Cotonou. Super Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna biru navy (shimmer). Shade ini cantik bangettttt kalau buat dipakai untuk smokey eyes. Shade ini bakal cocok banget digunakan untuk orang dengan jenis kulit apapun. (cr:alsdelente.blogspot.com)
  • Bintou. Not Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna merah (matte). Agak kaget sebenarnya karena pada umumnya, warna merah adalah salah satu warna yang paling 'jarang' bermasalah di palette-palette lain. Tapi, nggak tahu kenapa di palette ini warna merahnya nggak se-pigmented itu.
  • Togo. Super Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna hijau teal (shimmer). Salah satu warna yang paling gorgeous dalam satu palette
  • Niger. Pigmented. Kickback. Not Patchy. Warna hijau (matte). Warna hijau yang menurut gue beneran hijau. Menurut gue, warna hijau ini adalah warna yang masih bisa dipakai sehari-hari (karena nggak terlalu kuning atau pucat). Gue biasanya menggunakan shade ini untuk menggelapkan outer corner saat menggunakan shade warna hijau dari palette lain. Jarang-jarang loh ada shade warna hijau yang pigmented kayak gini.
  • Dakar. Pigmented. No Kickback. Not Patchy. Warna orange (matte). Warna orange yang bener-bener gonjreng. Cukup pigmented. Kalau dipakai tipis-tipis bisa digunakan untuk makeup sehari-hari.
  • Cote d'Ivoire. Super Pigmented. Kickback. Patchy. Warna biru (matte). Seperti shade Niger, shade ini memiliki warna biru yang beneran biru, bukan tosca atau biru tua, tapi bener-bener biru. Warna ini cukup pigmented dan cocok digunakan untuk membuat makeup look eksperimental. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Gue sempat membaca beberapa review Afrique palette dari Reddit. Beberapa reviewers mengatakan bahwa formula dalam palette ini agak berbeda dari formula eyeshadow palette Juvia's Place yang terdahulu. Gue agak setuju dengan opini ini karena gue memiliki satu palette Juvia's Place yang lain (Zulu Palette) dan bisa dibandingkan, kualitas formula kedua palette ini cukup berbeda. Zulu palette memiliki formula yang rata-rata sangat creamy dan pigmented, bahkan untuk shades matte. Eyeshadow pada Zulu palette sendiri juga nggak banyak menghasilkan kickback. Sementara, Afrique palette ini memiliki beberapa shade yang tidak pigmented dan cenderung patchy ketika diaplikasikan. Beberapa shades memiliki kickback yang cukup banyak, sehingga harus agak berhati-hati dalam menggunakannya. Selain itu, shades matte-nya pun juga tidak se-pigmented shades matte yang ada di dalam Zulu palette. Namun, menurut gue mungkin saja perbedaan konsistensi Afrique palette dengan Zulu palette ini bukan karena formulanya, tapi bisa jadi karena cara press eyeshadow yang berbeda saat dibuat di pabrik. Meskipun demikian, gue nggak memiliki masalah pengaplikasian saat menggunakan palette ini. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Bagian belakang kemasan Afrique palette tertera beberapa informasi, seperti ingredients, masa PAO, hingga batch code. (cr: dok.pribadi)

Untuk kandungannya sendiri, Afrique palette ini mengandung Talc. Jadi, untuk kalian yang tidak memiliki preferensi menggunakan alat makeup yang berbahan dasar talc, palette ini mungkin bukan yang terbaik untuk kalian. PAO palette ini adalah 24 bulan. Hal ini cukup mengejutkan gue karena umumnya PAO yang tertera di palette eyeshadows adalah 12 bulan. But, good for this palette if it lasts longer! Hitung-hitung bisa ngirit kan. 😁 Berat palette ini adalah 18 gram. Afrique palette dibuat di PRC (People's Republic of China) dan pada kemasannya tertera bahwa palette ini cruelty free.

Bagian depan Afrique palette. Material kemasan sama seperti palette-palette Juvia's Place lainnya. (cr: dok.pribadi)

Bagian dalam Afrique palette. Kemasan palette ini tidak memiliki cermin. Namun, pada bagian dalam kemasan didominasi oleh warna biru dan warna orange. (cr: dok.pribadi)

Kemasan depan Afrique palette terdapat gambar seorang wanita berbalut baju etnik. Warna latarnya adalah warna orange yang gonjreng banget. Menurut gue, dari kemasan depannya aja udah cukup menjelaskan bahwa ada warna-warna bold di dalam palette ini. Gue suka karena gambar-gambar wanita di tiap-tiap bagian depan kemasan palette Juvia's Place berbeda semua dan sarat akan budaya. Bila dibuka dan ditilik ke kemasan dalamnya, palette ini tidak memiliki cermin. Sebagai gantinya, ada motif / corak-corak etnik di bagian dalam kemasan tersebut. Latar pan Afrique palette ini agak kontras dari kemasan depannya karena berwarna biru gonjreng. Perpaduan warna orange dan biru emang kontras banget sih, tapi itulah yang menjadikan palette ini penuh karakter kalau menurut gue. Kemasan Afrique palette ini terbuat dari karton, sama seperti kemasan palette Juvia's Place yang lain. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Bold Eye Look dengan menggunakan Afrique palette. (cr: dok.pribadi)

Pada makeup look di atas, gue menggunakan shade Niger untuk warna di eyelids. Setelah itu, gue timpa dengan concealer untuk membuat halo eyes ala-ala dan mengaplikasikan shade Kofi di tengah-tengah mata. Untuk inner corner gue menggunakan shade Aya. Agak kesel sih karena gue build up beberapa kali tapi warna Aya-nya oksidasi dan jadi butek. Alhasil, gue menimpa shade Aya lagi dan langsung foto sebelum shade ini sempat oksidasi dan berganti warna. Di bawah mata, gue menggunakan shade Bintou dan Dakar(cr:alsdelente.blogspot.com)

Rainbow Eye Look dengan menggunakan Afrique palette. (cr: dok.pribadi)

Gue selalu mencoba untuk membuat rainbow look dengan palette-palette gue untuk menguji shade yang mana yang pigmented banget dan yang tidak. Di sini, gue menggunakan shade Kisi, Cameroon, Cote d'Ivoire, Aya, Dakar, dan Bintou. Sekali lagi, gue putus asa karena shade Aya nggak mau nyala sendiri di tengah-tengah. Akhirnya, gue timpa shade Aya dengan shade kuning dari palette lain hahahahaha. Dan ternyata, nggak perlu shade hijau sebagai transisi shade warna biru dan kuning. Karena, setelah gue coba ternyata kalau gue timpa shade warna kuning di atas shade warna biru, hasilnya bakal jadi hijau. Gue pikir hal ini hanya berlaku di teori watercolor atau apapun yang teksturnya cair dan bersifat mudah dicampur. Gue tidak berekspektasi hal ini juga bisa dilakukan dengan mencampur eyeshadows yang konsistensinya jelas-jelas powdery. Apa gue aja yang norak yak wkwkwkwkwkw. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Cool Toned Eye Look dengan menggunakan Afrique palette. (cr: dok.pribadi)

Gue mencoba membuat cool toned look dengan hanya menggabungkan dua shades, yaitu Cote d'Ivoire dan Angelique. Seperti yang sudah gue jelaskan, bisa dilihat shade Angelique ini benar-benar blinding karena warnanya putih, nggak silver. Dan sejujurnya I have love-hate relationship with Cote d'Ivoire shade. Shade ini sebenarnya sangat pigmented, bahkan merupakan shade matte yang paling pigmented dalam satu palette ini. Namun, shade ini memiliki banyak kickback dan patchy banget. Shade ini harus di-build up perlahan-lahan dan di-blend. Kalau shade ini langsung di-tap ke eyelids dan baru di-blend, hasilnya bakal kayak foto di atas. Jadi nggak bisa benar-benar di-blend karena udah nge-set duluan gitu. (cr:alsdelente.blogspot.com)

Well, pada akhirnya palette ini ternyata gak setinggi ekspektasi gue. Gue sudah cukup bersemangat saat melihat color story dalam palette ini karena palette ini membuka peluang untuk bereksperimen dengan berbagai jenis look. Namun, ada beberapa shades yang tidak sesuai harapan. Beberapa shades terutama shades matte tidak se-pigmented dan se-blendable Zulu palette; bahkan ada beberapa di antaranya yang patchy. Namun, ada beberapa shades yang sangat pigmented terutama shades shimmerAfrique palette juga tidak memiliki cermin di dalamnya, yang cukup menjadi nilai minus bagi gue, karena menurut gue secara color story, palette ini adalah palette yang ringkes. Warna-warna dari yang bold, brights, hingga natural ada dalam satu palette. Yang kurang cuma cermin aja. Kalau ada cermin, palette ini bakal jadi go-to palette gue untuk travelling dah hahahahaha. Palette ini oke banget untuk kalian yang ingin mulai mencoba belajar membuat makeup look yang bold dan eksperimental. Palette ini juga masih cocok digunakan untuk sehari-hari karena ada warna-warna natural. Tapi, gue nggak menganjurkan palette ini untuk pemula sih karena ada dalam satu palette ini ada beberapa shades yang memiliki konsistensi berbeda (bandingkan shade Bintou yang tidak terlalu pigmented namun mudah di-blend dengan shade Cote d'Ivoire yang pigmented namun tidak mudah di-blend). Ada beberapa shades yang membutuhkan 'treatment' berbeda saat digunakan.
(cr:alsdelente.blogspot.com)

(+) PROS:
* Kemasan ringkes.
* Dalam satu palette ini ada berbagai macam warna dari brights, bold, hingga natural.
* Membuka peluang membuat makeup looks yang lebih beragam.
* Shades shimmer blinding gila.
(cr:alsdelente.blogspot.com)
(-) CONS:
* Tidak ada cermin dalam palette ini.
* Beberapa shades tidak pigmented dan ada beberapa shades yang patchy, terutama shades matte.
* Pigmentasi shades matte dalam palette ini agak berbeda dari palette terdahulu.

(cr:alsdelente.blogspot.com)
RATE:
Quality: ★★★
Packaging: ★★★
Price: ★★
FINAL VERDICT: Supposed to be 3.5/5.

(PS: Mohon izin terlebih dahulu pada pemilik blog bila ingin copas artikel. Terima kasih.)

1 comment: